Penampakan Laguna Super Cantik dari Labengki

Labengki punya laguna cantik yang harus dikunjungi traveler. Mahumalalang, begitulah nama laguna ini. Penampakan airnya yang berwarna toska sungguh menggoda.

Sepertinya sih bisa mandi, tapi karena gak ada yang mandi, saya gak mandi deh.

Laguna adalah sekumpulan air asin yang terpisah dari laut oleh penghalang yang berupa pasir, batu karang atau semacamnya. Ada banyak Laguna di Indonesia, salah satunya Laguna Mahumalalang, laguna cantik dari Labengki, Sulawesi Tenggara.

Laguna Mahumalalang atau bisa disebut juga Blue lagoon atau Green Laguna ini terdapat di tengah laut yang dikelilingi oleh batuan tebing karang dan pepohonan yang membuatnya tampak tersembunyi.

Berfoto di antara batuan karang tajam.

Setibanya di bagian luar laguna maka traveler harus siap mendaki batuan karang yang menjulang tinggi. Siapkan sarung tangan untuk mencegah goresan dari tajamnya batu karang. Lalu pakailah alas kaki yang nyaman dan kuat sehingga dapat memanjat dengan baik.

Sekitar lima menit berjuang, maka begitu melihat ke bagian dalam, maka traveler akan langsung dibuat bengong. Gimana gak bengong, karena langsung disambut hijaunya air laguna yang tenang. Wah langsung speechless sih.

Karena tempatnya yang terbatas, pastikan traveler berhati-hati saat melangkah ya.

Paduan air hijau ditemani batuan karang berwarna hitam keabu-abuan dilengkapi dengan rindangnya pepohonan membuat siapa saja yang memandangnya akan langsung terkesima.

Kalau udah menyaksikan keindahan seperti ini, maka kamera pasti akan langsung beraksi. Ada banyak spot cantik di sini. Namun yang harus traveler ingat, tetap selalu waspada ya, karena tempatnya agak sempit dan kadang ada batuan karang yang tidak stabil. Jadi harus selalu berhati-hati ketika melangkah.

Gimana, bikin adem kan liat pemandangan indah ini berjam-jam?

Nah kalau ditanya bisa atau enggak mandi di sini, saya kurang tahu. Soalnya pas ke sini gak ada yang mandi, jadi saya juga gak mandi. Kalau pun traveler penasaran, bisa dicoba untuk mandi di pinggirannya terlebih dahulu.

Selain berfoto dan mengambil video, rasanya duduk diam dan memandang ke arah Laguna bisa saya lakukan berjam-jam, sayangnya karena faktor cuaca, saya harus kembali ke kapal dan menuju destinasi selanjutnya.