Jakarta - Pelayanan kabin dari pramugari Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya, Garuda Indonesia pernah menyabet gelar kru kabin terbaik selama beberapa tahun.
Tak hanya Garuda Indonesia, maskapai-maskapai terbaik dunia juga memiliki kru kabin dari Indonesia. Sebut saja Singapore Airlines hingga Qatar Airways yang memilikinya.
Keramahan orang Indonesia mempermanis kabin maskapai dunia diceritakan oleh Windy Sae Putri (25) dan Andi Musfira (26). Secara berurutan mereka sudah empat dan lima tahun menjadi awak kabin Qatar Airways.
"Kalau saya sudah empat tahun dan kakak Andi sudah lima tahun," kata Windy dalam acara peluncuran menu baru Qatar Airways di Purantara, Bandara Soekarno Hatta, beberapa waktu lalu.
Di sini, Windy yang banyak menceritakan kisahnya. Sedang Andi mengiyakan sebagian besar jawabannya.
Windy mengatakan bahwa sebelum menjadi pramugari telah bekerja di JAS (PT Jasa Angkasa Semesta). Ia ingin menjadi awak kabin Qatar Airways karena dirinya termasuk yang mengurusi maskapai itu ketika mendarat di Indonesia.
"Saya waktu itu handling Qatar. Tapi saat ingin jadi kabin kru, maskapai itu punya syarat harus sudah umur 21 tahun ke atas. Sedang saya di PT JAS masih berumur 17 tahun," ujar Windy.
"Terus saat umurku sudah memenuhi standar baru aku daftar lagi dan diterima," imbuh dia tersenyum.
Sedang Andi, dia sebelumnya sekolah tentang pelayanan pelanggan di Australia. Setelah lulus, ia kembali ke Indonesia dan mencari pekerjaan hingga akhirnya diterima di Qatar Airways
Qatar Airways masih terus membuka lowongan untuk pramugari. Kata mereka, maskapai ini membuka pendaftaran tiap tiga bulan sekali.
"Di Qatar Airways banyak orang Indonesia kok. Mungkin karena orang kita ramah-ramah ya jadi mereka membuka pendaftaran di sini," kata Windy diamini Andi.
"Lihat saja awak kabin Garuda Indonesia sudah pernah meraih kabin kru terbaik selama beberapa tahun bukan? Mungkin itu alasannya," tambah mereka.
Dijelaskan Windy bahwa Qatar Airways menerapkan sistem awak kabin multiculture. Jadi, tidak ada senioritas kerja di sana.
Menyoal penumpang, mereka membeberkan tipe-tipenya dari beberapa negara. Misal, orang India, Pakistan, dan Bangladesh cenderung memilih makanan spesial, contohnya mereka cenderung vegetarian karena beragama Hindu.
"Kalau orang Asia sudah pasti memilih nasi ya. Kalau orang Eropa lebih meminta minuman beralkohol," kata Windy.
Terakhir, semua petugas kabin dilatih di Doha, Qatar. Pelatihan mereka terbilang cepat sebagai pramugari, yakni hanya tiga bulan sudah bisa terbang sebagai pramugari.
Komentar
Tulis komentar