Kebumen identik dengan wisata bentengnya yang bersejarah. Namun, ada juga destinasi dengan panorama ala Nusa Penida di Bali loh.
Satu lagi hidden gem yang baru saya temukan dalam perjalanan kali ini. Berkunjung ke Kebumen di Jawa Tengah, traveler bisa menikmati keindahan laut lepas dihiasi langit biru bersih dari atas Bukit Jerit. Bagi para pecinta hiking dan wisata alam, tempat ini wajib untuk dikunjungi.
Ada jalur alternatif untuk sampai di Bukit Jerit.
Terletak di Desa Ketanggung Pasir, Kecamatan Ayah, Kebumen, Jawa Tengah, Bukit Jerit merupakan destinasi yang wajib dikunjungi saat ke Kebumen. Banyak transportasi umum untuk bisa sampai ke Kebumen. Kebumen bisa dijangkau dengan kereta api, bus atau pun pesawat.
Jika menggunakan kereta api bisa naik dari Stasiun Pasar Senen dan turun di Stasiun Gombong dan memerlukan waktu sekitar 7 jam perjalanan. Kebumen memiliki banyak pantai juga perbukitan yang memukau pandangan, kali ini mari kita explore Bukit Jerit.
Hamparan lautan yang memberikan kedamaian.
Berkendara sekitar 30 menit dari penginapan menuju Bukit Jerit dengan suguhan pemandangan yang elok. Waktu yang paling baik untuk mengunjungi Bukit Jerit adalah pagi hari atau menjelang sore hari. Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk mengabadikan keindahan pemandangan melalui kamera dengan cahaya alami yang dipancarkan oleh matahari. Begitu pun sore hari, udara sejuk menambah kenyamanan perjalanan menuju Bukit Jerit yang lumayan menanjak.
Setelah sampai, pengunjung akan masuk melalui jalan utama wisata alam Pantai Watu Bale menuju Bukit Jerit. Harga tiket masuknya Rp 10.000 untuk weekend ataupun weekdays. Setelah itu, dibutuhkan waktu 5-10 menit untuk melewati jalan tanjakan yang jelas akan membuat traveler menjerit.
Tanjakan terjal serta belokan yang tajam cukup memacu adrenalin. Sesampainya di pos pertama pengunjung akan disuguhkan dengan hamparan laut lepas. Terdapat beberapa spot instragramable yang tidak boleh dilewatkan.
Selamat menikmati keindahan Bukit Jerit
Dari pos pertama ini masih diperlukan stamina yang cukup untuk menanjaki puncak Bukit Jerit. Tetapi, jika tidak cukup kuat pengunjung bisa naik ojek yang ada di pos pertama. Tak banyak ojek yang tersedia, jika beruntung pengunjung akan menemui ojek yang akan menawarkan jasa ojeknya.
Untuk menikmati pemandangan yang mempesona memang diperlukan usaha ekstra. Sepanjang perjalanan menuju Bukit Jerit, pemandangan di kanan dan kiri jalan begitu indah. Ditemani suara angin yang meniup dedaunan, serangga hutan yang bernyanyi, seketika memberikan relaksasi pada tubuh.
Tempat ini masih cukup sepi, jadi pengunjung bisa benar-benar menikmati ketenangan alam dan berexplor sepuasnya. Puncak bukit yang cukup tinggi dan sepi membuat kami ingin mencoba menjerit.
Jangan lupa berfoto
Setelah melewati jalanan terjal, dan menyusuri hutan yang rimbun, pengunjung akan terkesima dengan pemandangan yang disuguhkan oleh Bukit Jerit. Hamparan laut luas yang membentang dengan Samudra Hindia lautan yang biru, dengan nyanyian deburan ombak yang menabrak karang seketika membawakan ketenangan untuk jiwa.
Bukit Jerit dibungkus dengan rumput hijau yang terawat oleh alam. Inilah Bukit Jerit yang memberikan ketenangan. Keindahan Bukit Jerit ini perlu dilestarikan, jangan pernah meninggalkan sampah saat akan turun juga tidak merusak kelestariannya.
Seluruh kelelahan untuk sampai di Bukit Jerit terbayarkan sudah dengan pemandangan yang sungguh mempesona. Bukit jerit ini masih sangat sepi, untuk para pengunjung disarankan untuk membawa air putih yang cukup.
Dikarenakan di tempat ini masih jarang ditemui pedagang. Gunakan alas kaki yang nyaman karena Bukit Jerit akan membawa pengunjung untuk hiking menyusuri hutan agar stamina tetap terjaga.
Komentar
Tulis komentar