Ambarawa punya museum kereta yang menyimpan koleksi lokomotif dari zaman kolonial Belanda. Di sini traveler bisa nostalgia naik lokomotif bermesin diesel.
Sepanjang dinding museum terdapat sejarah kereta api di Indonesia.
Pada masa kolonial Belanda, museum ini adalah stasiun kereta api aktif. Tujuan pembangunan stasiun ini untuk mempermudah mobilitas tentara Belanda.
Suasana stasiun klasik ini terawat dan bersih.
Penutupan jalur pada tahun 1975 dan erupsi Merapi tahun 1972 berefek pada penutupan stasiun ini. Baru pada 21 April 1978 tempat ini dibuka sebagai museum dan memulai wisata kereta api uap.
Dengan harga tiket Rp 5.000 untuk anak dan Rp 10.000 untuk dewasa, Anda sudah bisa berkeliling museum. Dimulai dari sejarah awal kereta api, menyusuri bangunan stasiun yang klasik dengan segala peninggalannya hingga menjelajah koleksi lokomotif.
Pengunjung dapat menjelajah kedalam lokomotif
Bila ingin menaiki lokomotif yang masih aktif, anda dan rombongan bisa menyewa lokomotifya. Harga sewa bervariatif mulai dari Rp 5.000.000 - Rp 15.000.000, tergantung jenis lokomotif dan tujuan. Lokomotif ini mampu menampung untuk 40-120 orang.
Bila Anda tidak datang dengan rombongan tetap bisa berwisata dengan lokomotif ini. Datanglah pada akhir pekan untuk ikut menikmati perjalanan bersama lokomotif uap atau diesel. Per orang akan dikenakan tarif Rp 50.000.
Pengunjung tiba seusai menikmati perjalanan bersama lokomotif
Lokomotif wisata ini memiliki dua rute yaitu Ambarawa-Bedono dengan jarak terjauh 35 km dan Ambarawa-Tuntang dengan jarak terdekat sekitar 7 km.
Sensasi yang berbeda menjadikan peminat lokomotif ini sangat banyak. Ingin mencobanya? Disarankan untuk datang lebih pagi supaya bisa kebagian tiket.
Komentar
Tulis komentar