Mojokerto - Ranu Manduro yang viral di Mojokerto diserbu ribuan wisatawan. Lewat video viral yang beredar di media sosial, ramainya tempat ini sudah seperti cendol.
Tempat wisata dadakan yang sempat viral, Ranu Manduro di Mojokerto sudah ditutup oleh sang pemilik lahan. Penutupan ini dilakukan oleh PT Wira Bumi selaku pemilik lahan pada Selasa (25/2) lalu.
Namun belakangan, beredar video viral di media sosial Twiiter yang menunjukkan keramaian pengunjung di Ranu Manduro. Keramaian motor dan mobil pengunjung menuju ke Ranu Manduro sudah seperti cendol.
Dikumpulkan detikTravel, Minggu (1/2/2020), beberapa traveler pengguna Twitter mengunggah video pendek yang menunjukkan situasi Ranu Manduro saat sedang ramai-ramainya. Keramaian itu bahkan membuat situasi lalu lintas stuck alias tak bergerak.
Sekarang sudah Jadi FEELING BAD #Mojokerto #RanuManduro pic.twitter.com/uGNptlBNzE
— Wereng Alas (@WachidYuliantoA) March 1, 2020
Video berdurasi 12 detik tersebut menampilkan kemacetan di kawasan Ranu Manduro. Ratusan motor tampak tumpek blek di kawasan itu. Tak cuma motor, tampak juga beberapa tenda pedagang makanan ada di lokasi.
Sementara itu, video lain yang dibagikan oleh akun @Lintangnwaa menampilkan sisi lain kemacetan Ranu Manduro. Tampak pengunjung berduyun-duyun menuju ke objek wisata viral ini naik motor dan bermacet-macet ria bersama sampai tak ada yang bisa bergerak.
Feeling good, like I should ???? #Mojokerto #ranumanduro pic.twitter.com/XDpHn35Wig
— L I N T A N G (@Lintangnwaa) March 1, 2020
"Yang menyebalkan dari tempat viral ya begini, belum lagi sampahnya dimana-mana," cuit @JefryGigih, salah satu netizen menanggapi video viral tersebut.
"Rusak deh.. Dari new zealand jadi bantar gebang," imbuh @meow_leader.
Ranu Manduro memang sempat viral beberapa waktu yang lalu. Pemandangannya yang hijau dengan latar belakang gunung cantik, mengingatkan kita dengan pemandangan ala-ala New Zealand. Apalagi sempat ada video TikTok viral yang berlokasi di Ranu Manduro dengan iringan lagu 'Feeling Good'.
Namun akhirnya Ranu Manduro ditutup saat sedang ramai dikunjungi wisatawan. Meski sudah ditutup, rupanya itu tak menghentikan warga yang penasaran dan ingin mengunjungi objek wisata dadakan itu. Antrean pengunjung nampak mengular baik di dalam lokasi maupun di jalan menuju ke lokasi.
Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firmansyah menyebut keramaian itu merupakan inisiatif warga. Eka mengaku tidak mampu berbuat banyak untuk menghentikan kunjungan wisatawan.
"Itu inisiatif warga sendiri, PT Wira Bumi belum membukanya. Butuh waktu untuk sosialisasi ke warga. Kalau dipaksakan khawatir kami akan terjadi gesekan," kata Eka, Minggu (1/3/2020).
Untuk masuk ke destinasi wisata dadakan yang viral ini, wisatawan dikenakan biaya parkir kendaraan, Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Dana tersebut akan dipakai warga untuk memperbaiki jalan menuju ke Ranu Manduro.
Komentar
Tulis komentar