Dubai - Seorang pilot Emirates ditangguhkan dari perusahan tempatnya bekerja. Dia dihukum karena menolak ditugaskan terbang ke Israel.
Pilot maskapai Emirates tersebut diketahui bernama Moneem Saheb Taaba. Pilot ini diketahui memiliki kewarganegaraan Tunisia. Lewat Facebooknya, yang kini sudah ditutup, Moneem menyatakan dirinya tidak menyesal atas keputusannya itu.
"Hanya Allah yang menjaga saya. Saya tidak menyesal," kata Moneem, seperti dikutip detikTravel dari media Middle East Monitor, Rabu (20/1/2021).
Emirates akhirnya menangguhkan Moneem dari pekerjaannya sebagai seorang pilot. Moneem ditangguhkan dari tugasnya selama proses persidangan formal.
Berita tentang penangguhan Moneem pun tersebar luas di media sosial. Banyak aktivis memuji keputusan Moneem atas pendiriannya, meskipun sudah ada perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab seperti UEA dan lainnya.
Keputusan Moneem untuk menolak terbang ke Israel tidak bisa dilepaskan dari isu Palestina. Selama ini kita tahu, bagaimana agresi Israel terhadap Palestina. Sebagai dukungan moral terhadap Palestina, Moneem pun menolak terbang ke Israel.
Negara asal Pilot Moneem, Tunisia sendiri tetap konsisten atas pilihannya tidak membuka pintu hubungan diplomatik dengan Israel. Tunisia sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti jejak negara lain yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
Presiden Terpilih Tunisia, Kais Saed sendiri mengatakan Palestina sudah terpahat di hati para warga Tunisia dan atas hal itu tidak mudah untuk membuka hubungan dengan Israel.
"Palestina bukanlah tanah yang didaftarkan sebagai komplek perumahan!" tegas Saed.
Tunisia sendiri melarang pesawat berbendera Israel untuk lewat menggunakan jalur udara mereka. Langit Tunisia sudah dicap haram untuk diterbangi maskapai dari Israel.
Maskapai dari Israel pun selama ini memilih rute tidak langsung via Eropa dulu setiap akan terbang dari dan menuju ke Maroko. Baru dari Eropa, mereka akan terbang menuju ke Maroko.
Komentar
Tulis komentar