Denpasar - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bakal menerapkan bundago dalam rapat-rapat yang dihelat. Katanya itu mencontoh Hawaii, seperti apa?
Rencana itu diungkapkan Tito dalam rapat kordinasi bidang politik dan pemerintahan umum dan deteksi dini mendukung sukses pilkada serentak 2020 yang berlangsung di Bali. Tito bilang bundago di Hawaii merupakan gaya rapat yang formal namun berasa liburan.
"Kita ada satu yang perlu kita contoh dari Hawaii itu, kalau ada kegiatan-kegiatan di Hawaii, meeting itu semua bergembira, datang ke Hawaii karena aturannya mereka boleh memakai pakaian-pakaian apa saja untuk kegiatan meeting. Jadi, hanya pembicara saja yang pakai jas dan memakai dasi sedangkan yang lainnya memakai celana pendek, memakai kaos, segala macam," kata Tito pada Kamis (27/2/2020).
Tito merujuk pengalaman rapat yang diikutinya di Amerika Serikat. Saat itu, dia menghadiri Conference Asia Crime.
"Kenapa ada istilah bundago di Amerika itu di kalangan ini di terminalogi tidak umum ini hanya slang saja. Bundago itu maksudnya sambil jalan-jalan sambil liburan jadi ketika mereka ada kegiatan mereka di Hawaii, mereka senang sekali kita mau bundago ini, saya tidak mengerti ini ada konferensi tentang Asian Crime kok budaya begitu?" Tito mengisahkan.
"Saat saya datang, kemudian masuk ke ruang konferensi, saya lihat kanan saya kok memakai celana pendek, kemudian melihat kiri saya memakai baju Hawaii itu, lihat lagi, eh malah ada yang memakai sandal jepit. Saya pikir saya salah masuk," dia menambahkan.
"Saya tanya sebelah kanan saya,"eh ini acara Conference Asian Crime?" Dijawab,"Iya betul". "Kenapa ini pakaian seperti ini?" Mereka bilang,"kita lagi bundago". "Bundago itu apa?" Kerja sambil libur jadi kalau kita ke Hawaii acara kita bikin se-enjoy mungkin, jadi kita boleh pakai pakaian liburan tapi acaranya meeting resmi gitu," ujar Tito.
Melihat suasana relaks itu, Tito berharap bundago bisa diterapkan dalam rapat di Indonesia. Ke depan Tito akan mengusulkan sistem tersebut ke pemerintah pusat.
"Nah mungkin ide ini perlu ditularkan disini jadi nanti kita lihat nanti, kalau pak Gubernur (Gubernur Bali) sudah pakai bundago beliau memakai sendal sekarang pakai sarung lagi. Jadi, begitu suasana di sini sudah lain. Ini yang mungkin perlu dipikirkan ke depan termasuk nanti pemerintah pusat kita sampaikan jangan nanti datang kelihatan mau serius sehingga mood untuk liburan jadi hilang," Tito menjelaskan.
Apresiasi Kepala Daerah Bikin Regulasi Baju Adat
Selain itu, Tito juga sangat mengapresiasi kebijakan Gubernur Bali yang menggunakan pakaian adat di hari tertentu. Menurutnya selain untuk melestarikan budaya daerah, juga bisa mendongkrak ekonomi di daerah itu sendiri.
"Tadi menarik bapak Gubernur menyampaikan bagaimana beliau pakaian nya adalah hari ini pakaian lokal dan itu memberikan pengaruh memicu ekonomi. Tadi malam saya juga membaca tentang bupati Kulonprogo dia juga membuat kebijakan-kebijakan seperti itu yaitu hari tertentu berbatik khas Kulonprogo yaitu membuat ekonomi bangkit perajin batik menjadi 50 perajin batik dan omsetnya naik hingga 500 persen," kata Tito.
Komentar
Tulis komentar