Jakarta - Indahnya Bali membuat siapa pun jatuh cinta. Budaya yang kental tetap jadi pilihan dalam perkembangan pariwisatanya. Namun tak semua orang mau tahu dan mengerti soal tradisi yang berlaku. Seperti seorang bule bernama Natalia Muchova.
Natalia diketahui sedang berkunjung di Bali dan mampir ke sebuah pura. Di sana Natalia membuat video protes tentang wanita yang dilarang masuk ke area pura. Unggahannya membuat netizen geram. detikcom pun mewawancara Plt Kadispar Bali, Putu Astawa terkait kelakuan Natalia.
"Kita sangat menyayangkan, karena tidak sejalan dengan wisata budaya Bali," ujar Putu, Jumat (13/3/2020).
Bali sendiri mengusung pariwisata budaya dengan konsep kearifan lokal. Trihitakarana yang lekat dalam kehidupan sehari-hari, juga dituangkan dalam wisata Bali. Trihitakarana adalah prinsip hidup yang membimbing masyarakat Bali untuk menjunjung 3 hal penting yaitu hubungan dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
"Kalau kita kaitkan dengan sustainable tourism, itu kan pariwisata yang sangat menghormati hubungan nilai kemasyarakatan dan nilai ekonomi masyarakat," tambahnya.
Kejadian serupa rasanya sudah sering terjadi, di mana banyak turis yang tidak menghargai tradisi lokal yang berjalan. Hal ini juga dikaitkan dengan tren solo traveling yang digilai banyak milenial.
"Perkembangan era digital membuat turis bisa bepergian seorang diri. Kalau ada guide pasti tak akan terjadi," ungkap Putu.
Putu juga menambahkan bahwa sebenarnya peran serta masyarakat juga penting dalam pariwisata. Karena kebanyakan turis yang datang tidak mengerti soal adat dan istiadat setempat.
"Sekarang saya sudah menyusun perda yang menyangkut soal kasus seperti ini. Nantinya turis wajib dan harus mengikuti norma setempat. Sanksi-sanksi akan diberikan seperti, deportasi, hukum adat, membayar biaya upacara dan lain-lain. Banyak aturan adat yang bisa membuat mereka jera," tambah Putu.
Jika nanti bertemu, Putu akan mencoba untuk menggali informasi tentang aksinya di salah satu pura tersebut. Bule tersebut akan ditindak tegas atas apa yang dilakukannya.
"Untuk itu, kami minta kepada teman-teman semua untuk membantu menelusuri keberadaan turis ini di Bali. Dia harus menghormati kearifan lokal kita," tutup Putu.
Komentar
Tulis komentar