Jakarta - Vanuatu di Samudra Pasifik masuk dalam daftar salah satu negara paling bahagia. Apa rahasianya?
Bila traveler mendengar mengenai negara paling bahagia, mungkin akan terbayang negara di benua Eropa atau Amerika. Tapi ternyata ada salah satu negara paling bahagia yang terletak di tengah Samudra Pasifik. Namanya Vanuatu.
Vanuatu merupakan negara kepulauan yang terletak sekitar 2000 kilometer di timur Australia. Negara itu mempunyai 80 pulau dengan ibu kotanya di Port Vila yang terletak di Pulau Efate.
Negara ini terkenal memiliki banyak bahasa asli yang jumlahnya mencapai 139 bahasa. Nama Vanuatu juga berasal dari bahasa asli di sana yang artinya Tanah Kami Selamanya (Our Land Forever). Bahasa asli ini digunakan 92 persen penduduk Vanuatu dan mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang siklus penanaman tradisional, sejarah keluarga, dan pentingnya flora dan fauna lokal.
Dilansir dari BBC, Vanuatu masuk dalam empat besar negara paling bahagia di dunia dan jadi negara paling bahagia di luar benua Amerika. Gelar ini didapatkan berdasarkan Happy Planet Index berdasarkan beberapa kriteria, yakni kesejahteraan bangsa, harapan hidup dan tingkat ketimpangan, serta ekologi.
Lantas, apa sih rahasia negara ini bisa bahagia?
Sebelum merdeka pada 1980, Vanuatu merupakan wilayah jajahan negara Prancis dan Inggris. Saat itu, kawasan Vanuatu ini masih terpisah-pisah antarpulau.
Tapi, setelah lepas dari pendudukan kedua negara tersebut, pulau-pulau itu akhirnya bersatu menjadi negara Vanuatu dan tak ada tanah yang dijual pada orang asing.
Berdasarkan survei yang dilakukan Vanuatu National Statistics Office (VNSO) pada 2011, ditemukan fakta bahwa rata-rata orang yang memiliki akses akan tanah akan lebih bahagia daripada yang tak punya tanah.
Sekitar tiga per empat dari 298 ribu penduduk Vanuatu tinggal di kawasan pedesaan, dengan mayoritas penduduk memiliki akses akan tanah. Nah, tanah itulah yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk hidup dan bercocok tanam.
Survei yang sama juga menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya seperti babi, ubi jalar, dan tanaman kava Pasifik Selatan (sejenis tanaman merica yang terkadang digunakan untuk menghilangkan stres dan kecemasan) mudah diakses dan dipertukarkan di Vanuatu tanpa uang.
Dijuluki sebagai negara paling bahagia tak membuat Vanuatu lepas dari tantangan. Negara ini terletak di kawasan Cincin Api Pasifik sehingga membuatnya rentan dilanda bencana alam. Tak hanya itu, dalam beberapa tahun terakhir, pulau-pulau di sana terancam tenggelam seiring dengan naiknya permukaan laut dan perubahan pola cuaca.
Menurut laporan dari United Nations University pada 2014, Vanuatu merupakan negara paling berisiko terdampak bencana alam di dunia. Pada 2015, Topan Pam melanda seluruh pulau yang menyebabkan kerusakan parah dan mengakibatkan 75 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Tapi, penduduk dengan cepat mulai membangun kembali desa-desa mereka. Hal ini menunjukkan ketahanan mereka yang kuat.
Komentar
Tulis komentar