Guizhou - Keberadaan kuil Buddha di China sudah biasa, namun yang ini spesial karena terletak di puncak tebing. Ribuan anak tangga harus dilewati saat akan berdoa di sana.
Sepasang kuil unik itu berdiri di tebing Gunung Fanjing atau Fanjingshan yang termasuk dalam deretan Pegunungan Wuling, Guizhou, China. Lokasinya berada di ketinggian 8.430 meter di atas permukaan laut.
Dilansir dari Oddity Central, Senin (11/1/2021) kedua kuil kecil ini telah eksis sejak lebih dari 500 tahun lalu. Namun cara pembangunannya hingga kini masih menjadi misteri sebab untuk mengangkat material bangunan dari bawah ke atas rasanya mustahil tanpa bantuan teknologi modern.
Tapi yang pasti, bangunan ini memiliki struktur yang kuat. Bangunan itu menggunakan ubin besi yang dapat menahan angin.
Kuil yang kerap disebut sebagai Kuil Fanjingshan itu sebenarnya dipisahkan oleh jurang. Sehingga apabila pengunjung ingin mengunjungi keduanya, harus melewati jembatan kecil yang menggantung di atas jurang itu.
Kedua kuil itu sendiri memiliki makna masing-masing. Kuil Budhha didedikasikan untuk Sakiymuni yang mewakili masa kini. Sedangkan Kuil Maitreya didedikasikan untuk Maitreya, penerus Sakiyumi, yang mewakili masa depan.
Untuk mencapai kuil ini, pengunjung harus menaiki lebih dari 8.000 anak tangga terlebih dahulu untuk mencapai Kuil Buddha di sisi selatan kompleks kuil.
Mereka kemudian dapat berjalan melintasi jembatan untuk mengunjungi Kuil Maitreya di sisi utara. Dengan demikian, mereka akan mempertahankan analogi masa kini ke masa depan.
Nah di sepanjang perjalanan menuju puncak, pengunjung juga dapat melihat prasasti kuno dari Dinasti Ming (1368-1644) dan Qing (1644-1911). Prasasti itu mengekspresikan penghormatan terhadap gunung suci yang sudah ada sejak berabad-abad lalu.
Komentar
Tulis komentar