Banjarnegara - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menyebut sejumlah keunikan dari candi baru di Dieng. Itu diketahui setelah ekskavasi lanjutan candi yang ditemukan di awal tahun 2020 lalu.
Ketua Unit Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Eri Budiarto, mengatakan saat ini candi baru di Dieng itu berjalan sekitar 35 persen.
Dari hasil penggalian tersebut, ia memastikan jika temuan struktur bangunan di Dieng pada awal tahun 2020 lalu adalah candi.
"Sekarang ekskavasi sudah sekitar 35 persen. Dan dipastikan jika temuan ini adalah sebuah candi," ujarnya saat dihubungi detikcom.
Dari hasil ekskavasi saat ini, BPCB Jawa Tengah berhasil menemukan bentuk dan pola candi yang diperkirakan memiliki nama Candi Kunti tersebut. Bentuk candi ini berbeda dengan bentuk candi lain yang ada di Dieng saat ini.
"Candi Kunti ini memiliki bentuk batu persegi panjang seperti palang Yunani. Bentuk ini tidak seperti candi Dieng lainnya yang berbentuk bujur sangkar. Kecuali Candi Semar yang memiliki bentuk persegi panjang tetapi polos tidak berpalang," dia menjelaskan.
Sedangkan untuk batuan candi, pada Candi Kunti ini terdiri dari susunan batu lebar dan tipis. Umumnya, candi di Dieng batu tersusun dari balok batu kecil-kecil.
Ekskavasi Candi Kunti di Dieng (dok Kepala UPT Dieng)
"Temuan pemuncak utama bangunan juga berbeda dengan candi yang lain. Candi Kunti memiliki motif lotus, sedangkan candi di Dieng umumnya memiliki pemuncak utama bangunan meru atau keben," dia menjelaskan.
Selain bentuk dan polanya, Candi Kunti ini menghadap ke timur atau menghadap ke arah candi-candi yang berada lembah komplek Candi Arjuna. Kebalikannya, candi-candi yang berada di komplek Candi Arjuna ini menghadap ke barat.
"Ini seperti tengah melihat candi-candi yang berada di lembah komplek Candi Arjuna," ujarnya.
Komentar
Tulis komentar