Jakarta - Bus yang menelan banyak korban dalam kisah legendaris Into the Wild mendapatkan rumah baru. D mana bus itu disimpan kini?
Bus Into the Wild, yang merupakan Bus 142 dengan warna hijau putih yang khas, itu dipindahkan dari rumahnya yang dulu, di Stampede Trail di kawasan Taman Nasional Alaska. Tentara Nasional Alaska menerbangkannya pada 18 Juni untuk alasan keamanan.
Ya, selama bertahun-tahun, ratusan orang telah mencoba menjelajahi hutan itu untuk mendatangi bus itu. Tak sedikit traveler yang berujung celaka, bahkan hingga tewas karena terobsesi untuk mendatangi bus itu.
Dua pejalan kaki dilaporkan tenggelam saat menyeberangi Sungai Teklanika dan Savage yang deras. Traveler lain ditemukan dengan luka parah di dalam bus itu atau malah tersesat saat mencoba mencari bus Into the Wild tersebut.
Pada Februari, lima turis Italia mengalami insiden tak menyenangkan. Salah satu traveler kakinya, namun untungnya bisa diselamatkan. Kemudian, pada April seorang turis Brasil yang terdampar terluka parah hingga harus diangkut dengan helikopter.
Bus itu memang sangat legendaris di kalangan traveler. Bus itu menjadi tempat peristirahatan terakhir Christopher McCandless di buku dan film Into The Wild yang ditulis oleh John Krakauer. McCandless menghabiskan 114 hari sebelum meninggal karena kelaparan pada tahun 1992.
Sejak itu, bus tersebut tetap teronggok di lokasi tersebut. Tak sedikit traveler yang terobsesi untuk mendatangi bus Into the Wild itu.
Corri Feige, komisioner Departemen Sumber Daya Alam Alaska, menjamin pemindahan bus Into the Wild itu tak mengurangi mimpi para traveler untuk berpetualang ke Sumber Daya Alam Alska. Dia menegaskan pemindahan bus itu betul-betul dilakukan dengan alasan keamanan.
"Pemindahan bus itu menjadi salah satu cara menghormati semua kehidupan dan mimpi, serta kematian dan kesedihan yang terkait dengan bus itu. Kami melakukannya dengan hormat dan bermartabat," kata Feige seperti dikutip CNN.
Komentar
Tulis komentar