Largo do Senado atau Senado Square merupakan area perbelanjaan yang terkenal di Makau. Toko-toko barang bermerk ditemukan pada tiap sudutnya.
Jangan tanyakan soal kulinernya. Senado Square juga merupakan surga kuliner bagi pengunjungnya.
Bayangkan betapa nikmatnya menikmati boba milk tea setelah lelah berkeliling dan berbelanja di Senado Square.
Namun bagi pelancong dari Indonesia, rasanya ada yang kurang kalau belum makan nasi. Apalagi pelancong muslim yang harus memilih makanan halal dari ragam jajanan yang dijual di sana.
Jangan khawatir, Kompas.com berhasil menemukan "surga dunia" bagi wisatawan Indonesia yang kelaparan dan sulit mencari makan di Senado Square.
Nama surga itu adalah Wahrung Barokha. Sebuah warteg Indonesia yang berada di kawasan Senado Square.
Seperti yang bisa ditebak dari namanya, Wahrung Barokha menjual makanan khas warteg di Indonesia.
Sebut saja orek tempe, telur balado, kentang balado, tumis buncis, sekaligus sambalnya. Semua makanan itu tersedia di warteg ini.
Lauk pauk itu disajikan layaknya warteg lain. Ditata di piring bertumpuk yang dimasukan ke dalam lemari kaca. Seperti di Indonesia, pengunjung yang ingin makan tinggal menunjuk makanan yang disuka.
Makanan Indonesia yang dijual di Wahrung Barokha di Makau. Makanannya pun disusun seperti warteg-warateg biasanya.(KOMPAS.com/JESSI CARINA)
Ada juga makanan Indonesia lainnya seperti rawon dan bakso. Tentu saja, semua lauk pauk itu bisa dinikmati dengan sepiring nasi hangat.
Koki orang Indonesia
Kompas.com berkesempatan berkunjung ke warteg itu pada Sabtu (24/8/2019). Ketika itu, pemilik warteg sedang tidak ada di tempat.
Namun Kompas.com bertemu dengan pegawai yang juga merupakan orang Indonesia. Namanya Bayu, asli Malang, Jawa Timur.
Bayu mengatakan masakan yang di warteg ini menggunakan bumbu yang sama dengan resep makanan Indonesia.
Beberapa bahan atau bumbu masih bisa didapatkan di Makau atau dikirim dari Hong Kong. Sedangkan bumbu lainnya yang tidak tersedia di Makau atau Hong Kong akan dikirim dari Indonesia.
Setiap pagi, Bayu memasak aneka lauk bersama dengan si pemilik.
"Ini semua saya yang masak tiap pagi," kata dia.
Bayu mengatakan masakan Indonesia di tempat ini tidak hanya dinikmati WNI yang bekerja di Makau atau wisatawan Indonesia saja, tetapi juga sejumlah warga Makau.
Wahrung Barokha yang menyajikan makanan khas Indonesia di Makau. Lokasinya berada tidak jauh dari Senado Square. Tempat ini juga menjual berbagai produk Indonesia.(KOMPAS.com/JESSI CARINA)
Biasanya mereka pernah memiliki asisten rumah tangga dari Indonesia sehingga tahu nikmatnya makan rendang dan bakso.
"Terus biasanya beli (ke sini), sukanya biasanya rendang, terus tempe juga. Datang ke sini lagi, ke sini lagi," kata dia.
Bayu sendiri baru satu tahun bekerja di Makau. Soal bahasa, dia mengaku belum terlalu fasih. Meski demikian, kemampuan bahasanya sejauh ini cukup untuk sekadar menyebut harga.
"Kalau cuma harga-harga begitu bisa. Kalau soal uang, cepat biasanya," kata Bayu sambil tertawa setelahnya.
Adapun, satu piring nasi dan lauk pauk rata-rata dipatok harga 35 dollar Hong Kong. Untuk satu porsi makanan di Makau, harga itu termasuk terjangkau.
Harga murah, perut kenyang. Dan satu lagi, halal.
Jual Produk Indonesia
Wahrung Barokha tidak hanya menjual lauk pauk. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai produk Indonesia.
Teh Sariwangi, kacang Garuda, santan Kara, agar-agar Nutrijell, mentega Blueband, sirup Marjan, hingga bumbu siap saji merk Indonesia juga dijual di sini.
Produk lain seperti pasta gigi Pepsodent, body lotion Citra, hingga larutan Cap Kaki Tiga juga tersedia.
Untuk menemukan tempat ini, Kompas.com menyarankan untuk menggunakan Google Maps sebagai panduan. Sebab lokasinya agak masuk ke dalam gang.
Komentar
Tulis komentar