Klaten - Warga Klaten heboh karena penampakan transformer. Bukan robot sungguhan, tapi sebuah truk trailer pengangkut trafo. Truk trailer pengangkut trafo gardu induk tegangan tinggi (GITET) yang viral di media sosial sebulan terakhir akhirnya sampai ke Klaten.
Truk berangkaian 160 roda dengan tujuan ke Gardu PLN Kecamatan Pedan, Klaten itu dijuluki Transformers dan jadi tontonan warga.
"Truk ini menarik karena besar, banyak roda dan tampak superior. Mirip Optimus Prime di film Transformers atau Devastator," ungkap Seno (45) warga Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan saat ditemui detikcom di lokasi istirahat truk di Jalan Ceper-Pedan, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Minggu ( 15/3/2020) siang.
Seno mengatakan jauh-jauh datang dari Kota Klaten ke Ceper sengaja untuk menonton rangkaian truk tersebut. Sebab truk tersebut viral di berbagai media sosial dan membuat penasaran.
Foto: (Achmad Syauqi/detikcom)
"Ini (truk) jarang. Mungkin baru pertama kali ini melintas di Klaten sehingga saya ikuti terus kabarnya ," lanjut Seno.
Truk trailer itu, terang Seno, hampir setiap hari di-update di medsos. Sejak perjalanan masuk Semarang, Boyolali, Kartasura dan sampai Klaten. "Sempat saya lihat langsung pas di Semarang. Ternyata tujuan ke Klaten dan bikin heboh," imbuh Seno.
Pantauan detikcom, truk trailer tersebut terdiri dari dua rangkaian. Rangkaian penarik bagian depan dan belakang dengan panjang masing-masing sekitar 15 meter.
Foto: (Achmad Syauqi/detikcom)
Rangkaian trailer dengan ratusan roda itu ditarik satu truk trailer besar di bagian depan dan didorong satu truk serupa dari belakang. Trafo diletakkan di bagian tengah dua trailer.
Trafo memiliki tinggi sekitar 4 meter, diameter 3 meter dan bercat abu-abu. Selain 2 trailer dan dua truk trailer penarik dan pendorong, ada 4 truk pendukung lain dan satu truk derek di lokasi.
Ratusan warga terus berdatangan dari berbagai daerah. Warga memanfaatkan truk-truk itu untuk berswafoto.
Foto: (Achmad Syauqi/detikcom)
Kru truk, Uce Sanusi dari PT Tangguh mengatakan rangkaian trailer pengangkut trafo itu memiliki 160 roda. Sebagai pendukung ada 3 unit truk pendamping. "Total ada 160 roda dan tiga truk. Trafo dibawa dari Cibinong, Bogor ke Klaten," terang Uce.
Uce mengatakan berat trafo sekitar 250 ton. Dengan berat itu biasanya perlu waktu 4 jam untuk jarak 10 km sehingga lambat dan tidak bisa berjalan setiap saat. "Jalannya mulai jam 00.00 WIB sampai subuh. Lalu istirahat lagi nanti jalan lagi," imbuh Uce.
Trafo berangkat tanggal 28 Februari dengan tujuan ke Pedan, Klaten. Sebab lambat dan besar di jalan tiap hari jadi tontonan. "Di jalan tiap hari jadi tontonan. Difoto- foto, padahal 6 tahun lalu kami angkut 4 unit tidak heboh karena mungkin belum ada HP Android," pungkas Uce.
Tim chek dari PT TAL, Sarjono mengatakan trafo itu akan dibawa ke gardu PLN di Kecamatan Pedan, Klaten. Dibawa dari Cibinong. "Ini trafo IBT 500 KV. Tujuannya memang ke Pedan, Klaten dan ini sudah dekat istirahat dulu," pungkas Sarjono.
Komentar
Tulis komentar