Tripcle / Infos / Detail Tripcle

5 Fakta Gedung Capitol, Tempat Pelantikan Biden Jadi Presiden AS

https://travel.detik.com/international-destination/d-5342100/5-fakta-gedung-capitol-tempat-pelantikan-biden-jadi-presiden-as
5 Fakta Gedung Capitol, Tempat Pelantikan Biden Jadi Presiden AS
Gedung Capitol. Foto: AP Photo

Washington DC - Gedung Capitol terus dijaga ketat jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Gedung ini punya sejumlah fakta unik yang perlu kamu tahu.

Nama Gedung Capitol belakangan ini ramai diperbincangkan menjelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Dari penelusuran detikcom, pemberitaan mengenai gedung ini mulai muncul pada 6 Januari 2021, ketika terjadi kerusuhan yang dilakukan pendukung Donald Trump.

Massa pendukung Donald Trump diketahui menduduki Gedung Capitol dan dalam bentrokan yang terjadi, sebanyak 5 orang meninggal dan 52 orang telah ditangkap.

Gedung Capitol kembali masuk pemberitaan setelah pada Senin (18/1/2021) dijaga ketat karena ditemukan asap di dekat kompleks gedung. Asap itu diketahui berasal dari kebakaran yang terjadi di beberapa blok area tersebut.

Akibat peristiwa ini, gladi bersih pelantikan di Gedung Capitol terpaksa ditiadakan. Gedung itu ditutup dan tak ada satupun orang yang boleh keluar atau masuk.

Namun di balik berbagai ketegangan pemberitaan terkait Gedung Capitol, terdapat berbagai fakta yang perlu traveler ketahui dari gedung bersejarah ini. Apa saja? Simak penjelasannya.

1. Dibangun pada 1793

Kericuhan sempat terjadi di Gedung Capitol AS saat massa pendukung Donald Trump berdemo. Lihat yuk sejarah gedung ini.

Foto: Getty Images

Gedung Capitol tergolong gedung tua karena mulai dibangun sejak 18 September 1793. Saat itu Presiden AS pertama yakni George Washington meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan.

Dalam pembangunan ini, area sayap utara lebih dulu selesai. Dengan demikian pada tahun 1800, kongres AS dapat melakukan pertemuan pertama mereka.

Setelah itu pada 1807, sayap selatan selesai dibangun. Pada saat itu, giliran anggota parlemen yang melakukan pertemuan di sana.

Kemudian pada tahun 1811, kedua bangunan tadi dihubungkan. Dalam perjalanannya, gedung ini sudah pernah terbakar oleh pasukan Inggris pada tahun 1814, dibangun lagi, kemudian diperluas dan direstorasi menjadi seperti yang kita lihat sekarang.

2. Fungsi Gedung Capitol

Kericuhan sempat terjadi di Gedung Capitol AS saat massa pendukung Donald Trump berdemo. Lihat yuk sejarah gedung ini.

Foto: Getty Images

Gedung Capitol difungsikan sebagai lokasi pertemuan para anggota kongres AS. Selain itu, Capitol juga menjadi kantor kongres dan kerap digunakan untuk upacara nasional kenegaraan.

Selain kedua fungsi utama tadi, Gedung Capitol juga menjadi museum seni dan sejarah. Masyarakat umum diizinkan untuk datang ke sana dan berdasarkan laporan tahunan, ada 3-5 juta orang yang berkunjung ke museum tersebut.

3. Punya ratusan ruangan

Gedung Capitol memiliki lebih dari 540 kamar dan 658 jendela. Setiap kamar ini dijaga oleh sersan yang bertugas sebagai penegak hukum dan menjalankan protokol.

Gedung ini juga memiliki kubah ikonik berbentuk setengah kubah yang dilengkapi 108 jendela dan dibangun dalam waktu 10 tahun yakni mulai 1855-1866.

Karena berbentuk setengah kubah, kerap terdengar efek suara seperti berbisik. Jadi ketika ada orang yang berbicara dari kejauhan, itu bisa terdengar oleh yang lainnya. Uniknya, kalau bicara dalam jarak dekat justru kurang terdengar.

4. Dihiasi berbagai patung

Kericuhan sempat terjadi di Gedung Capitol AS saat massa pendukung Donald Trump berdemo. Lihat yuk sejarah gedung ini.

Foto: Getty Images

Di dalam Gedung Capitol terdapat berbagai jenis patung ikonik. Salah satunya Patung Kebebasan yakni patung perempuan setinggi hampir 6 meter dengan berat 7,5 ton yang terletak di atas kubah Gedung Capitol.

Patung lainnya yang juga ikonik adalah 9 patung perempuan, yang mewakili sosok perempuan berpengaruh bagi AS. Uniknya 9 perempuan ini mewakili setiap negara bagian di AS.

Patung itu adalah Mother Joseph (Washington), Esther Hobart Morris (Wyoming), Jeannette Rankin (Montana) Florence Sabin (Colorado), Sakakawea (Dakota Utara), Maria Sanford (Minnesota), Frances E. Willard (Illinois), Sarah Winnemucca (Nevada) dan Helen Keller (Alabama).

5. Punya stasiun kereta api bawah tanah

Gedung Capitol dilengkapi dengan sarana transportasi kereta api khusus untuk anggota senat dan parlemen. Itulah sebabnya, di sana didirikan stasiun kereta api bawah tanah sejak 1909.

Berita wisata dan travel terkait

Lihat juga berita travel lainnya

Napak tilas detik-detik kemerdekaan RI di tiga lokasi bersejarah

Saipan, Si Cantik dari Samudera Pasifik

Berkelana dengan "mesin waktu" di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Anti Mainstream, Hunting Bangunan Tua di Kuala Lumpur

Seharian Keliling Budapest, Bisa Kok!

Indonesia akan Punya 'Central Park of Jakarta'

Ngopi di Cafe Arboretum Sekaligus SInggah di Museum Kehutanan, Yuk!

Rekreasi Akhir Pekan Versi Kaum Serpong

Komentar

No results found.

Tulis komentar

Math, for example, 45-12 = 33

Berita trending

Tips wisata dan travel